Indian Ocean Naval Symposium (IONS), suatu forum diskusi yang diikuti oleh para pemimpin Angkatan Laut negara-negara yang terletak di pesisir Samudera Hindia.
Berlangsung selama 2 (dua) hari mulai tanggal 18 s.d 19 Oktober 2011 di Hotel Sultan, Jakarta, dimana forum bersifat terbuka dan inklusif yang dibentuk sebagai sarana interaksi/diskusi sekitar 32 Angkatan Laut negara-negara di sekitar pesisir Samudera Hindia untuk bertukar pandangan mengenai kerja sama keamanan maritim kawasan dengan sudut pandang yang relevan serta menghasilkan arus informasi antara profesional Angkatan Laut.
Dari 32 Angkatan Laut negara-negara peserta IONS tercatat 17 negara yang mengikuti simposium itu, yakni: Australia, Bangladesh, Bahrain, France, Indonesia, India, Malaysia, Qatar, Saudi Arabia, Seychelles, Singapore, Sudan, Thailand, UAE, Pakistan, Jepang dan Amerika Serikat. Kehadiran delegasi Amerika Serikat dan Jepang pada kesempatan ini berperan sebagai Observer.
IONS secara umum dimaksudkan sebagai salah satu alat dalam menjamin dan mendapatkan saling keuntungan dalam bidang stabilitas, keamanan, keselamatan maritim dan kemakmuran di antara Littoral States di Indian Ocean Region (IOR). Dalam IONS ini para Kasal seluruh negara di IOR akan bertemu secara periodik untuk membahas dan mendiskusikan tentang mekanisme, agenda dan program kegiatan untuk menunjang tujuan didirikannya IONS tersebut.
Tujuan forum ini adalah untuk menciptakan Samudera Hindia sebagai wilayah yang bebas terorisme, penyelundupan, perompakan, serta meningkatkan kerja sama antar negara anggota dalam misi kemanusiaan menanggulangi bencana alam.
Sedangkan sasaran dari IONS sendiri adalah:
a. Mendorong adanya suatu sharing pengertian terhadap isu-isu dan fokus perhatian yang relevan di IOR yang berhubungan dengan keamanan maritim.
b. Meningkatkan kemampuan dari setiap negara di IOR untuk mampu mengantisipasi dan menghadapi tantangan stabilitas dan keamanan maritim.
c. Membangun dan mendorong mekanisme kerjasama dan konsultasi maritim antar Angkatan Laut anggota IONS, yang didesain untuk mampu memetakan fokus perhatian terhadap keamanan maritim di IOR.
d. Membangun interoperability dalam hal doktrin, strategi, prosedur, sistem organisasi, logistik dan proses operasi, sehingga dapat mendorong terciptanya operasi bantuan kemanusiaan yang cepat, responsif dan efektif di seluruh IOR.
Angkatan Laut Indonesia sebagai penyelenggara pada workshop kali ini mengusung tema “Anty Piracy Concept” and “Preparatory Workshop”.
Sumber : www.tnial.mil.id