Menurutnya, berani saja tidak cukup, ulet saja pun tidak cukup, sabar saja juga tidak cukup, tekun saja juga tidak cukup, tenang saja pun tidak cukup, lalu apa? Sedangkan sifat-sifat yang disebut tadi semuanya diperlukan. Sehingga didapatilah sebuah kata yang mewakili semua sifat tadi, yaitu kata “TABAH”, karena:
Orang yang tabah tidak akan takut, karena ia berani
Orang yang tabah tidak akan menyerah, karena ia ulet
Orang yang tabah tidak terburu-buru, karena ia sabar
Orang yang tabah tidak akan kehilangan akal, karena ia tenang
Orang yang tabah tidak akan mundur, karena ia teguh
Dengan demikian satu kata yang mencakup semua sifat-sifat yang diperlukan untuk menjadi awak kapal selam yang baik adalah sifat tabah atau ketabahan. Tapi tabah saja juga tidak cukup jika orang hanya tabah pada permulaan saja. Juga tidak cukup apabila tabah sampai pertengahan saja, bahkan tidak cukup pula apabila ia tabah hanya sampai sejenak sebelum tugasnya selesai. Karenanya mereka harus tabah sampai akhir. Inilah motto yang beliau usulkan yaitu TABAH SAMPAI AKHIR.
Ternyata semboyan tersebut dipilih oleh panitia untuk dijadikan motto bagi korps kapal selam dan sejak 16 Maret 1961 hingga kini motto tersebut masih dipertahankan oleh generasi sekarang meski kapal selam yang digunakan sudah lebih modern. Harapan beliau semoga motto tersebut dapat menjiwai awak kapal selam kita agar semangatnya tetap tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
Motto tersebut benar-benar menggambarkan sikap yang mengedepankan tanggung jawab daripada kepentingan diri sendiri. Salut untuk korps kapal selam kita..
