Inggris menuding Argentina merancang blokade ekonomi di Kepulauan Falklands dengan melarang seluruh penerbangan dari Cile terbang ke kepulauan itu. Padahal bandara yang berada di kepulauan ini merupakan satu-satunya bandara yang menghubungkan Amerika Selatan ke seluruh dunia.
“Jika maskapai LAN asal Cile dibatalkan, akan sulit untuk menolak tesis yang dipercaya bahwa ada blokade ekonomi terhadap penduduk di Falklands,” kata seorang diplomat senior Inggris kemarin.
Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner telah mengumumkan ancaman untuk menunda penerbangan yang dioperasikan secara mingguan oleh maskapai Cile dari Kota Punta Arena di Cile ke kota Port Stanley di kepulauan Falklands.
Jika blokade ini diberlakukan, kata diplomat itu, penduduk Kepulauan Falklands akan terisolasi. Eskalasi ketegangan antara Inggris dan Argentina akan semakin meningkat.
Anggota Majelis Legislatif Kepulauan Falkland, Barry Elsby, mengatakan, dengan riuhnya persoalan ini selama berbulan-bulan, kemungkinannya warga di kepulauan akan hidup seadanya. “Ini menyedihkan, terutama bagi warga Cile yang bekerja dan hidup di sini karena mereka tidak bisa pergi. Dan ini memalukan bagi warga Cile yang didikte,” ujarnya.
Sebaliknya, diperkirakan 250 warga Cile yang melakukan perjalanan lewat London ke Argentina, di antara keluarga 600 korban tewas pada perang Argentina, juga menderita akibat larangan terbang tersebut. Pasalnya, mereka tidak bisa mengunjungi makam para korban perang. Setiap bulan LAN berhenti di Rio Gallegos, Argentina lokasi pemakaman itu.
Pada September lalu, sinyal eskalasi ketegangan kedua negara telah disuarakan oleh Fernandez di Perserikatan Bangsa Bangsa. Ia mengancam melakukan tekanan jika Perdana Menteri Inggris David Cameron menolak membahas masalah kedaulatan di kepulauan itu.
“Kami akan menunggu lebih lama, namun sebaliknya kami akan melakukan tekanan untuk mengkaji kembali perjanjian sementara,” kata Fernandez.
Cameron tetap menolak untuk membahasnya. Ia malah geram dan menuding pemerintah Argentina melakukan kolonialisme dalam kampanyenya untuk mendapatkan kembali kepulauan itu. Argentina tak kalah sengit dengan menyatakan Inggris mencuri wilayahnya sekitar 300 mil arah selatan perairan Atlantik pada 1833 silam.
“Jika maskapai LAN asal Cile dibatalkan, akan sulit untuk menolak tesis yang dipercaya bahwa ada blokade ekonomi terhadap penduduk di Falklands,” kata seorang diplomat senior Inggris kemarin.
Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner telah mengumumkan ancaman untuk menunda penerbangan yang dioperasikan secara mingguan oleh maskapai Cile dari Kota Punta Arena di Cile ke kota Port Stanley di kepulauan Falklands.
Jika blokade ini diberlakukan, kata diplomat itu, penduduk Kepulauan Falklands akan terisolasi. Eskalasi ketegangan antara Inggris dan Argentina akan semakin meningkat.
Anggota Majelis Legislatif Kepulauan Falkland, Barry Elsby, mengatakan, dengan riuhnya persoalan ini selama berbulan-bulan, kemungkinannya warga di kepulauan akan hidup seadanya. “Ini menyedihkan, terutama bagi warga Cile yang bekerja dan hidup di sini karena mereka tidak bisa pergi. Dan ini memalukan bagi warga Cile yang didikte,” ujarnya.
Sebaliknya, diperkirakan 250 warga Cile yang melakukan perjalanan lewat London ke Argentina, di antara keluarga 600 korban tewas pada perang Argentina, juga menderita akibat larangan terbang tersebut. Pasalnya, mereka tidak bisa mengunjungi makam para korban perang. Setiap bulan LAN berhenti di Rio Gallegos, Argentina lokasi pemakaman itu.
Pada September lalu, sinyal eskalasi ketegangan kedua negara telah disuarakan oleh Fernandez di Perserikatan Bangsa Bangsa. Ia mengancam melakukan tekanan jika Perdana Menteri Inggris David Cameron menolak membahas masalah kedaulatan di kepulauan itu.
“Kami akan menunggu lebih lama, namun sebaliknya kami akan melakukan tekanan untuk mengkaji kembali perjanjian sementara,” kata Fernandez.
Cameron tetap menolak untuk membahasnya. Ia malah geram dan menuding pemerintah Argentina melakukan kolonialisme dalam kampanyenya untuk mendapatkan kembali kepulauan itu. Argentina tak kalah sengit dengan menyatakan Inggris mencuri wilayahnya sekitar 300 mil arah selatan perairan Atlantik pada 1833 silam.
0 komentar:
Posting Komentar