01/02/12

Operasi Pencarian Costa Concordia Dihentikan

Situasi dan kondisi laut tidak aman bagi regu penyelam, demikian perusahaan yang memimpin aksi penyelamatan kepada kantor berita Italia, ANSA.

Sejak musibah terjadi sudah ditemukan 17 jenasah. 15 orang masih hilang. Beberapa kali aksi penyelamatan dihentikan karena badan kapal bergeser.

Perusahaan salvage Smith dari Belanda menghentikan operasi memompa bahan bakar dari tanki kapal karena cuaca buruk.

Jum'at 13 Januari 20912 kapal pesiar Costa Concordia kandas di pulau karang Isola del Giglio di lepas pantai Toscana, Italia. Terjadi lubang besar di badan kapal. Kapal oleng dan kemudian tenggelam sebagian. Kapten  dan mualim kapal ditahan.

* * * * *
Menawarkan berbagai kemewahan, kapal sepanjang 259,08 meter itu memasang tarif sekitar £1.200 atau sekitar Rp16,7 juta per penumpang per malam. Di situsnya tertulis bahwa kapal itu dilengkapi berbagai sarana hiburan kelas satu seperti empat kolam renang, lima restoran, dan 13 bar.

Sedikitnya 4.200 orang ada di atas kapal saat itu. Disinyalir, kapal Costa Concordia celaka karena kesalahan sang kapten kapal yang mengemudi hingga dekat dengan daratan. Ia melakukan hal tersebut diduga karena ingin memamerkan kapalnya kepada penduduk pulau.

Selain dituding atas hal itu Sang Kapten, Francesco dituding ciut nyali, karena meninggalkan kapal dan meninggalkan ribuan orang penumpangnya terjebak di dalam kapal yang mulai karam. Berdasarkan rekaman percakapan diantara dirinya dengan petugas pelabuhan Italia, Francesco sempat menolak 10 kali, untuk kembali ke atas kapal untuk memimpin upaya penyelamatan.


Kesalahan pada sistem navigasi elektronik dan kegagalan kapten mungkin menjadi faktor penyebabnya. Seperti dilansir Reuters, para ahli industri mengatakan, kapal penumpang modern seperti Concordia dilengkapi dengan global positioning system (GPS) dan fasilitas radar pelacakan yang baik untuk menghindari tabrakan. Namun demikian, faktor manusia masih sangat penting.

"Semua alat bantu navigasi tidak membebaskan Anda sebagai nakhoda untuk mengambil tanggung jawab agar melaksanakan pelayaran dengan baik, yang memonitor Anda secara akurat dan membuat referensi ke semua materi yang tersedia. Termasuk grafik yang dicetak dan pengetahuan lokal daerah," ujar John Dalby, Chief Executive Manajemen Risiko Kelautan.

"Setiap nakhoda bertanggung jawab untuk navigasi dan dia mengemban tanggung jawab risiko di sini."

Pier Luigi Foschi, Ketua dan Chief Executive Costa Crociere, yang mengoperasikan Costa Concordia mengatakan, kapal itu menyimpang dari rute yang benar ketika menabrak batu dekat pantai. Ini menunjukkan bahwa sang kapten telah melanggar prosedur perusahaan keamanan.

"Satu-satunya hal yang saya bisa ulangi adalah bahwa itu bukan rute yang biasa pada waktu itu," katanya.

Ahli maritim lainnya mengatakan, kombinasi kesalahan manusia dan teknis cenderung memiliki kontribusi pada kecelakaan kapal.

Namun sang kapten membantah terlalu dekat dengan pantai dan mengatakan, batu itu tidak ditandai pada peta.

Reuters melaporkan, Kapten Kapal Francesco Schettino dalam wawancara televisi menyatakan, karang itu tidak tercatat atau ditandai dalam peta maritim apapun di wilayah tersebut. Presiden Costa Cruises, Gianni Orotaro, membela sang kapten kapal mengatakan bahwa kapten kapal melakukan manuver yang bertujuan untuk melindungi baik penumpang maupun kru kapal. Namun manuver upaya penyelamatan itu dikatakan menjadi rumit karena derajat kemiringan kapal yang tiba-tiba.

0 komentar:

Posting Komentar