03/01/12

Sanksi AS Disambut Uji Rudal

Iran memasang rudalnya di atas kapal-kapal perang Angkatan Lautnya sejak dimulainya latihan perang dekat Selat Hormuz pada 24 Desember. Latihan perang yang berakhir pada Senin 2 Januari 2012 ditutup dengan uji  rudal serta mempraktikkan formasi taktik baru untuk menutup selat Hormuz jika diperlukan. 
“Rudal yang dibuat oleh para pakar Iran ini berhasil mengenai target dan menghancurkannya. Ini pertama kali rudal Ghader diuji coba,” ungkap Juru Bicara Angkatan Laut Iran Komodor Mahmoud Mousavi, dikutip AFP. “Angkatan Laut Iran telah menguji coba dua tipe rudal lainnya pada Senin (2/1), yakni rudal Nour dari darat ke udara yang memiliki jangkauan 200 kilometer dan rudal anti-kapal Nasr yang berjarak pendek,”imbuhnya.
Pemimpin Iran telah memperingatkan bahwa penambahan sanksi Barat dapat memaksa mereka menutup Selat Hormuz yang menjadi pusat transit 20% minyak dunia.
“Tidak setetes minyakpun melintasi Selat Hormuz jika sanksi-sanksi diberlakukan,” kata Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi.
 Iran juga mengumumkan telah berhasil membuat sendiri batang bahan bakar nuklir yang menjadi sumber energi reaktor nuklir. Batang bahan bakar yang mengandung uranium alam itu sudah diuji coba di dalam salah satu inti reaktor riset di Teheran.

Sanksi bagi Iran.

Dalam sanksi terbaru ini, setiap lembaga keuangan seluruh negara di dunia, baik milik swasta maupun pemerintah, termasuk bank sentral, dipaksa harus memilih, melakukan transaksi dengan Iran atau AS. Jika bank-bank tersebut masih melakukan transaksi dengan bank sentral Iran, mereka dilarang berhubungan dengan institusi keuangan AS.

Larangan ini berlaku untuk setiap transaksi keuangan yang berkaitan dengan jual beli minyak atau produk minyak. Sanksi tersebut bertujuan mencekik sumber pemasukan utama Iran dari komoditas minyak bumi yang selama ini dicurigai sebagai sumber dana bagi program nuklir Iran.

Meski demikian, beberapa pejabat pemerintahan Obama sendiri khawatir bahwa sanksi terbaru, yang disetujui mayoritas anggota Kongres, ini, bisa mengganggu hubungan AS dengan para sekutunya atau dengan negara-negara berpengaruh, seperti Rusia dan China, yang selama ini membeli minyak dari Iran.

Sumber : AFP/AP/Reuters/DHF

0 komentar:

Posting Komentar