Senator Amerika Serikat (AS) John McCain yang didampingi oleh rekan-rekannya mengadakan lawatan ke Filipina dan mendiskusikan masalah Laut China Selatan. McCain pun menegaskan, AS akan tetap bekerja sama dalam bidang militer dengan Filipina.
McCain mengatakan, AS akan selalu bekerja sama dengan Asean untuk menciptakan kebebasan berlayar di Laut China Selatan. Oleh karena itulah, penting bagi AS dan Filipina untuk terus bekerja sama.
Menurut salah seorang rekan McCain, Joseph Lieberman, Laut China Selatan adalah rute perdagangan Asia, oleh karena itulah wilayah tersebut harus diamankan.
AS tidak akan memperbaharui basis militernya yang ada di Filipina, karena basis militer itu sudah ditutup pada awal 1990. AS berharap adanya kerja sama militer dengan Filipina dalam hal latihan militer dan juga penjualan kapal-kapal perang AS ke Filipina.
China dan Filipina merupakan dua negara yang selalu aktif berseteru dalam sengketa Laut China Selatan. Filipina hingga saat ini menilai China sangat agresif dalam aktivitasnya di Laut China Selatan.
McCain mengatakan, AS akan selalu bekerja sama dengan Asean untuk menciptakan kebebasan berlayar di Laut China Selatan. Oleh karena itulah, penting bagi AS dan Filipina untuk terus bekerja sama.
Menurut salah seorang rekan McCain, Joseph Lieberman, Laut China Selatan adalah rute perdagangan Asia, oleh karena itulah wilayah tersebut harus diamankan.
"Kami tidak bisa membiarkan satu negara seperti China melakukan pengendalian yang melampaui batas terhadap perairan itu," ujar Lieberman, seperti dikutip Arutz Sheva, Rabu (18/1/2012).
"Seseorang bahkan mengatakan, salah satu cara untuk menciptakan perdamaian adalah bersiap untuk berperang. Hal itu berarti, kita harus tetap kuat dalam menghadapi ancaman," tambahnya.
AS tidak akan memperbaharui basis militernya yang ada di Filipina, karena basis militer itu sudah ditutup pada awal 1990. AS berharap adanya kerja sama militer dengan Filipina dalam hal latihan militer dan juga penjualan kapal-kapal perang AS ke Filipina.
"Kami tidak ingin klaim Laut China Selatan berakhir dengan intimidasi atau peperangan. Kami hanya ingin memastikan kemampuan kami untuk membantu penyelesaian sengketa ini lewat dialog multilateral dan hukum internasional," imbuhnya.
China dan Filipina merupakan dua negara yang selalu aktif berseteru dalam sengketa Laut China Selatan. Filipina hingga saat ini menilai China sangat agresif dalam aktivitasnya di Laut China Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar