31/01/12

Kisruh Selat Hormus Tak Akan Ganggu Pasokan Minyak

Embargo Uni Eropa (UE) terhadap ekspor minyak Iran, akan menambah tekanan terhadap harga minyak. Meski begitu, anggota penghasil minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) memastikan tidak akan ada kekurangan minyak di pasar.

Sekjen OPEC Abdullah al-Badri mengatakan dia tidak khawatir tentang minyak di pasar, meskipun OPEC memompa sekira 600 ribu barel per hari (bph).

Seperti diketahui, Eropa telah meningkatkan tekanan terhadap Iran, dengan mengancam akan melarang ekspor minyak Iran, produsen terbesar kedua OPEC, karena program nuklirnya di Teheran.

"Ini akan meningkatkan volatilitas di pasar, tidak ada keraguan tentang itu," demikian diungkapkan Badri di sela-sela konferensi energi di London Gedung Chatham seperti dilansir dari Reuters, Selasa (31/1/2012).

"Yang pasti, akan ada tekanan untuk jangka waktu tertentu," tambahnya.

Badri mengatakan, embargo sebenarnya bukan alat terbaik untuk berkomunikasi dengan negara manapun. "Dialog adalah satu-satunya cara kita dapat memecahkan masalah, bukan ancaman di sana-sini," tegas dia.

Minyak Brent sendiri diperdagangkan di atas USD111 per barel. Dalam kondisi normal, pasar akan berharap minyak tetap dikisaran USD100 per barel. "USD100 per barel adalah harga yang cocok untuk produsen maupun konsumen. Dalam keadaan normal, ini cerminan permintaan pasar," tutur dia.

Dia mengatakan, kondisi pasar saat ini lebih baik ketimbang adanya gangguan di Libya yang sangat mengganggu output. "(Sekarang) tidak ada kekurangan di mana saja di dunia, saya benar-benar merasa nyaman. Ini karena keputusan OPEC 2012, saya sangat senang," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar